indische' voice

indische' blurbs on -
just about anything.

Monday, April 26, 2004



Dr. Muhammad Karim Beebani displays the smallest Qur’an.
(AN photo by Adnan Mahdali)

Here's the full article.

Sunday, April 25, 2004



Apples and Grapes

Women are like apples on trees. The best ones are at the top of the tree.

Most men don't want to reach for the good onesbecause they are afraid of falling and getting hurt. Instead, they just get the rotten apples from the ground that aren't as good, but easy.......

So the apples at the top think something is wrong with them, when in reality, they're amazing. They just have to wait for the right man to come along, the one who's brave enough to climb all the way to the top of the tree.

Share this with other women who are good apples, even those who have already been picked!

And... Men are like a fine wine. They start out as grapes, and it's up to women to stomp the crap out of them until they turn into something acceptable to have dinner with.

Saturday, April 24, 2004



Perang itu buat apa sih?

Friday, April 23, 2004





Empat Istri

Suatu Kisah Menarik yang penuh hikmah tentang Pedagang Kaya dengan empat Orang
Istrinya. Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri.
Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan
yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini
selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan
selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun,
ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri
yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu
meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu
menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu
membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan
mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang, tak
begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya,
namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia
meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya
4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan
jika aku harus hidup sendiri."

Lalu ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati,
maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. "Tentu saja tidak, "jawab
istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu
sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris
hatinya.

Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Akupun
mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut
denganku, dan menemani akhir hayatku? Istrinya menjawab, Hidup begitu indah
disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul
dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati,
maukah kau ikut dan mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku,"
ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke
liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu. Jawaban itu
seperti kilat yang menyambar.

Sang pedagang kini merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal,
sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku
mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini.

Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-
Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal,
semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita
yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin,
kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi.
Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus
setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong
kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita
dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.

Monday, April 19, 2004


Pada hari Senin 19 April 2004 Sekitar jam 15:00
telah terjadi peristiwa tabrak lari.

Lokasi kejadian antara pulomas / rawamangun,
sekitar jalan kayuputih / kayujati.

Pelaku tabrak lari mobil kijang
warna hijau silver NO POL B 2367 RX
pengemudinya laki-laki berkumis,
cara mengemudi ugal-ugalan.

Melakukan penabrakan terhadap
mobil daihatsu ceria merah B 4096 GW.

Mohon menjadi perhatian aparat terkait.

Thursday, April 08, 2004



Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.

Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.

1--Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah
sebaik-baiknya.

2--Bangun pagi lebih pagi.
Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.

3--Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.

4--Segarkan tubuh.
Minum air. Hirup aroma tea atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5--Dapatkan sarapan secukupnya.
Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6--Sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7--Jangan mengeluh
Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.

Selamat bekerja serta selamat bercerah hari.