indische' voice

indische' blurbs on -
just about anything.

Friday, August 29, 2003

KEBIASAAN / HABIT

Saya ama bojo punya kebiasaan unik. Setiap abis makan di fastfood (McD, Wendy's, KFC dll) kami membereskan nampan kami, lalu sambil berjalan keluar, membuang sampah di kotak sampah di dekat pintu keluar, dan menyusun nampan kosong di atas kotak tersebut.

Pernah suatu saat kami makan dengan teman-teman kami. Kami pun (sesuai kebiasaan) melakukannya seperti biasa. Salah seorang teman kami berkata:

"Ngapain sih musti dibersihin? Kerajinan amat", katanya.

Seperti yang sudah-sudah, kami pun cuma bisa menjawab:

"Entahlah. Mungkin karena kebiasaan sejak tinggal di Amrik. Di sana kami harus melakukannya, kalau tidak, kami tidak diperbolehkan makan lagi di sana."

"Oh gitu ya", timpalnya tanpa dosa, tanpa ikut melakukannya.

Dalam hati saya cuma bisa berkata, ternyata kebiasaan itu susah hilang. Apalagi kalau itu kebiasaan buruk. Memang tidak ada larangan, khususnya di Indonesia untuk berbiasa berkelakuan buruk. Namun alangkah sayangnya bahwa kebiasaan buruk lalu dianggap seperti kejadian biasa.



Seperti juga membuang sampah keluar dari jendela mobil. Pernah saya menegur teman saya yang melakukannya. Dia bilang "Biarin aja. Tempat sampah kan luas". Dia tidak sadar bahwa sampahnya bisa jadi menyumbang penyumbatan selokan dan artinya menyumbang musibah banjir bagi orang lain. Menyumbang musibah. Tidak ada larangan. Tapi kalau itu sampai membuat kita berdosa dan tidak masuk surga, siapa yang rugi?

Susah memang berkebiasaan baik, terutama kalau lingkungan tidak turut mendukung.

Ah, mungkin tempatku memang bukan di sini.

Tuesday, August 12, 2003


(sumber: Kompas - Kekeringan di Jawa Sudah di Tingkat Kritis)

BERITA CUACA

Lestari alamku, lestari desaku
Di mana Tuhanku menitipkan aku
Nyanyi bocah-bocah di kala purnama
Nyanyikan pujaan untuk nusa

Damai saudaraku, suburlah bumiku
Kuingat ibuku dongengkan cerita
Kisah tentang jaya nusantara lama
Tentram kertaraharja di sana

Reff.
Mengapa tanahku rawan kini
Bukit-bukit pun telanjang berdiri
Pohon dan rumput-rumput enggan
Bersemi kembali
Dan burung-burung pun malu bernyanyi
Kuingin bukitku hijau kembali
Semak rumput pun tak sabar menanti
Doa 'kan kuucapkan hari demi hari
Dan kapankah hati ini lapang diri

Lestari alamku, lestari desaku
Di mana Tuhanku menitipkan aku
Kami kan bernyanyi, di purnama nanti
Nyanyikan bait padamu negeri

(~gombloh)

Friday, August 08, 2003



PERNYATAAN SIKAP

Berhubung saya tidak setuju dengan poligami,
maka saya rasa sah-sah saja kalau saya
menyatakan untuk tidak akan makan
di restoran Wong Solo ataupun cabangnya,
walaupun kata orang makanannya enak,
dan menurut website nya "Halalan Thayyiban".
Kalau saya makan di situ, maka sama saja
saya menyokong poligamisme pak Puspo ini.

Tidak ada yang bisa melarang saya untuk
memilih pergi atau tidak pergi ke tempat makan
sesuai dengan keinginan saya kan?

Btw, tahukah anda bahwa nama resmi PT
dari chain restaurant Wong Solo adalah
PT Sarana Bakar Digdaya? :)

Thursday, August 07, 2003



satu satu
daun berguguran
jatuh ke bumi
dimakan usia

tak terdengar tangis
tak terdengar tawa

redalah reda

Wednesday, August 06, 2003



JAKARTA, Indonesia (AP)--A suspected suicide bombing at the Marriott Hotel created lunchtime carnage in Jakarta's business district Tuesday, killing 14 people and wounding 148, setting cars afire and scattering glass shards for blocks in a bloody reminder of the continuing threat of terrorism in the world's most populous Muslim nation.

No one immediately claimed responsibility for the Marriott bombing.

The governor of Jakarta, Sutiyoso, said the attack was ``very likely'' carried out by a suicide bomber. The national police chief, Gen. Da'i Bachtiar, said the van carrying the bomb was moving at the time of the explosion.

The Marriott--a frequent site for U.S. Embassy functions and a popular destination for foreigners--was shattered just after noon when the bomb exploded on the driveway leading to its front entrance.

The blast smashed many windows in the 33-story hotel and smoke from burning cars blackened the outside of lower floors. The lobby ceiling caved in on charred sofas and overturned tables.

``Women ran out of the hotel screaming, 'Help! Help!''' said Supria, a construction worker. He said rescuers used fire extinguishers to douse people engulfed in flames.

Ceiling and wall panels lay in the street outside the hotel. The blast damaged the embassies of Norway, Sweden, Finland and Denmark in the adjacent Rajawali building, but no staffers were injured, officials said.

``People were screaming, panicking,'' said Sodik, a witness. ``I thought it was an earthquake.''

Puddles of blood and broken glass could be seen for two blocks around the Marriott. The Indonesian Red Cross put the death toll at 14 and said 148 people were wounded, including two Americans. The latest fatality was an Indonesian taxi driver, who died overnight as a result of his wounds, hospital staff said.

Bachtiar, the police chief, said officials suspected the bomb was carried in an Indonesian-made Kijang van. He said its chassis number had been found along with the vehicle's registration number.

Among the dead was Dutch citizen Hans Winkelmolen, 49, who was winding up a three-year assignment as president of PT Radobank Duta Indonesia, a subsidiary of the Dutch cooperative bank Radobank. He was eating in Marriott's restaurant with his successor, Tony Costa, when the bomb went off, company spokesman Jan Dost said. Costa was hospitalized.

Monday, August 04, 2003



Love is patient,
Love is kind.

It does not envy,
it does not boast,
it is not proud.

It is not rude,
it is not self-seeking,
it is not easily angered,
it keeps no record of wrongs.

Love does not delight in evil
but rejoices with the truth.

It always protects,
always trusts,
always hopes,
always perseveres.

Love never fails.

Friday, August 01, 2003



AA Gym bilang, tidak ada orang yang gagal.
Semua orang bisa sukses.
Tinggal, ada kemauan apa tidak.